Example floating
Example floating
EkonomiJakarta

Harga Bitcoin Terkoreksi Usai Capai Rekor, Investor Diminta Tetap Tenang

Admin
141
×

Harga Bitcoin Terkoreksi Usai Capai Rekor, Investor Diminta Tetap Tenang

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, hitsnasional.com – 31 Mei 2025, Harga Bitcoin (BTC) mengalami koreksi setelah mencatat rekor tertinggi baru di level US$111.900. Berdasarkan data per 30 Mei 2025, harga BTC turun ke kisaran US$105.000.

Penurunan harga ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan jual yang dipicu aksi ambil untung serta kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global, khususnya inflasi di Amerika Serikat dan ketidakpastian kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Kapitalisasi pasar aset kripto global juga mengalami tekanan. Dalam 24 jam terakhir, kapitalisasi pasar tercatat turun lebih dari 1,7 persen menjadi US$3,32 triliun. Volume perdagangan harian tercatat sebesar US$145,13 miliar.

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Presiden INDODAX, Antony Kusuma, menyatakan bahwa fluktuasi semacam ini merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto yang sangat responsif terhadap sentimen global.

“Ketika harga menyentuh titik tertinggi historis, wajar jika terjadi aksi ambil untung. Namun, penting untuk dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” ujar Antony.

Menurutnya, dalam siklus pasar kripto, pergerakan harga yang tajam baik naik maupun turun sering kali membuka peluang strategis bagi investor yang disiplin dan berorientasi jangka panjang.

“Investor sebaiknya memanfaatkan momentum ini untuk mengevaluasi ulang portofolio, mempertimbangkan apakah sudah sesuai dengan profil risiko dan apakah strategi yang dijalankan mencakup manajemen risiko. Dalam situasi seperti ini, pendekatan rasional lebih dibutuhkan ketimbang reaksi emosional,” katanya.

Saat ini, level harga antara US$100.000 hingga US$104.000 dianggap sebagai zona akumulasi potensial. Jika tekanan jual berlanjut dan harga memasuki zona tersebut, ada kemungkinan terjadinya pemulihan harga atau rebound.

Antony juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Ia menyarankan investor untuk menggunakan fitur pengelolaan risiko seperti stop-loss, take-profit, serta melakukan diversifikasi portofolio guna meminimalkan potensi kerugian.

“Pasar kripto sangat dinamis dan tidak selalu bergerak dalam satu arah. Diperlukan pemahaman menyeluruh, ketenangan berpikir, serta kesiapan mental dalam menghadapi fluktuasi yang terjadi,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa peningkatan literasi dan kedewasaan dalam berinvestasi menjadi kunci menghadapi volatilitas pasar. Menurutnya, kepanikan sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman mendalam terhadap siklus pasar dan nilai fundamental aset digital.

“Koreksi harga bukan semata-mata sinyal negatif. Dalam banyak kasus, justru menjadi momen refleksi dan kesempatan untuk masuk ke pasar dengan strategi yang lebih terukur. Investor yang berpandangan jangka panjang dan disiplin biasanya lebih siap menghadapi kondisi seperti ini,” ujar Antony.

Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan rekam jejaknya, koreksi harga merupakan bagian dari perjalanan Bitcoin sebagai aset yang berkembang.

“Volatilitas adalah karakteristik yang tidak dapat dihindari dalam kripto. Namun dengan pendekatan yang tepat, situasi ini bisa menjadi sarana belajar dan pembentukan karakter investor,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *