TARAI BANGUN(KAMPAR), hitsnasional.com – Mardiyus, SPd salah seorang pengurus Mesjid Agung Darul Hikmah di jalan Suka Karya Desa Tarai Bangun di aniaya oleh oknum Imam mesjid yang sama pada Ahad (08/09/2024) sekira pukul 05.30 WIB, dimana akibat pemukulan tersebut Mardiyus terpaksa harus berobat untuk mendapat perawatan.
Menurut Mardiyus, BA (57) melakukan pemukulan di bagian kepala dan menginjak jari tangan sebelah kiri sampai memar serta bagian tubuh lainnya diduga karena tidak senang dan emosi saat Mardiyus menyampaikan aspirasi sebagian besar jama’ah mesjid yang tidak setuju menerima jama’ah WNA yang berasal dari Banglades dan Pakistan.
Lanjut bendahara mesjid ini, sebelumnya beberapa waktu lalu hal serupa juga sudah pernah terjadi penolakan terhadap jama’ah yang hendak tidur bermalam di masjid secara berkelompok bahkan Masalah itu sudah di sepakati dan di saksikan Babinkamtibmas Desa Tarai Bangun, namun sepertinya kesepakatan yang tidak tertulis itu di lupakan BA.
Ditambahkan lelaki yang juga ketua BPD Desa Tarai Bangun ini, “Bahwa ada dugaan BA sengaja meninju terlebih dahulu sudah merencanakan, pasalnya pada Jumat (06/09/2024) seusai shalat BA sudah mencoba membuat ribut tetapi saya menghindar namun pada Ahad subuh setelah saya di panggil Khairunnas terjadilah penganiayaan,” kata Mardiyus.
“Atas kejadian tersebut sudah saya laporkan ke Polsek Tambang dan kita berharap agar polisi segera melakukan proses hukum kepala pelaku,” tutupnya mengakhiri.
Sementara itu ditempat terpisah, BA yang di konfirmasi Pewarta pada Senin (10/09/2024) di Rukonya mengakui melakukan pemukulan karena merasa tidak senang kepada Mardiyus di karenakan Mardiyus di anggap BA tidak becus sebagai pengurus masjid.
Menurutnya lagi, “Mardiyus di hantam sampai tersungkur dan setelah terjatuh wajah mardiyus kembali di tinju,” sebutnya.
“Cuma Mardiyus yang tidak setuju semua masyarakat setuju juga ketua masjid Setu,” kilahnya.
Menanggapi permasalahan ini juga di tempat terpisah Yuznilla, AMd yang di konfirmasi mengatakan
tidak pernah menyetujui tetapi tidak juga pernah melarang orang untuk datang sholat ke masjid,” kata Ketua masjid ini tegas.
“Saya sangat menyayangkan pemukulan ini terjadi dan menurut saya pemukulan itu salah karena masjid merupakan tempat ibadah,” tutur Yuznilla singkat.
Sementara itu salah seorang jama’ah masjid yang tidak bersedia menyebut namanya turut menanggapi agar Imam masjid yang melakukan pemukulan agar tidak menjadi imam di Agung Darul Hikmah.
“Saya berharap agar Imam yang melakukan pemukulan kepala jama’ah segera di berhentikan karena tidak dapat menjadi contoh dan tauladan yang benar,” sebutnya berharap. (Tim Redaksi)