BANGKINANG (KAMPAR), hitsnasional.com – Perilaku Ketua Majelis Hakim, Soni Nugraha, S.H., M.H., yang memimpin sidang gugatan PTPN III terhadap petani dan Koperasi Petani Sawit Amanah (KOPPSA-M) di Pengadilan Negeri Bangkinang, menuai sorotan. Dalam sidang pemeriksaan saksi pada Selasa (18/3), Soni Nugraha diduga bersikap arogan hingga mengintimidasi saksi dan menantang kuasa hukum duel di persidangan.
Saksi Nurul Fazri menjadi korban intimidasi tersebut. Saat memberikan keterangan soal dugaan penyimpangan PTPN III dalam proses pembangunan kebun sawit, Nurul justru dituding sebagai “pengkhianat negara” oleh Soni Nugraha.
“Anda itu pengkhianat negara,” ucap Soni menanggapi kesaksian Nurul di persidangan. Pernyataan tersebut sontak membuat heran para pengunjung sidang yang terbuka untuk umum, termasuk kalangan media yang hadir.
Nurul, yang sebelumnya bekerja sebagai buruh di PTPN III, mengaku tahu betul proses pembangunan kebun tersebut. Ia mengungkapkan bahwa bibit sawit ditanam tanpa menggunakan polybag dan tanpa pelobangan pra-tanam.
“Main tugal saja,” ungkap Nurul, menyebut bahwa hal tersebut dilakukan atas perintah pihak PTPN III.
Pernyataan itu memancing reaksi keras dari Soni Nugraha. Selain mengintimidasi Nurul, Soni juga mengucapkan kata-kata kasar dan menuding Nurul sebagai pengkhianat negara.
“Padahal, saya hanya menjalankan perintah sebagai buruh di PTPN III,” ujar Nurul di luar persidangan. Ia mempertanyakan sikap hakim yang dinilai memihak penggugat.
Saksi lain, Suhaita, turut mengungkap dugaan penyimpangan lain oleh PTPN III. Ia menyebut pihak petani yang tergabung dalam koperasi tidak pernah diajak rapat soal pengajuan dana kredit dari Bank Mandiri.
“Kami tidak pernah tahu soal kredit itu,” ungkap Suhaita, membuat suasana sidang hening seketika.
Situasi semakin memanas ketika Soni Nugraha diduga menantang kuasa hukum petani untuk berkelahi. Insiden tersebut dipicu laporan kuasa hukum petani ke Mahkamah Agung terkait pemeriksaan setempat (PS) yang sebelumnya dibatasi oleh Soni.
“Kalau ada yang tersinggung, memang saya menyinggung. Kalau ada yang tertantang, memang saya menantang. Kita berhadapan,” ujar Soni dengan nada tinggi, menunjukkan ekspresi menantang di hadapan peserta sidang.
Perilaku Soni Nugraha ini memunculkan kekhawatiran atas independensi peradilan dan netralitas hakim dalam perkara tersebut.***