BANGKINANG, hitsnasional.com – Dalam rangka menanggulangi potensi masuknya barang-barang terlarang ke dalam kamar hunian, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang, khususnya tim Satopspatnal, melaksanakan razia di beberapa kamar hunian warga binaan, Selasa (15/07/2025).
Dalam pelaksanaan tugas, tim Satopspatnal yang dipimpin oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP), Muhammad Hasan, dan Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Kamtib), Armaita, secara rutin melakukan pengendalian sebagai upaya mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban, baik dari dalam maupun dari luar. Hal ini membutuhkan petugas yang profesional, mumpuni, dan memahami tugas serta fungsinya dalam mendeteksi berbagai potensi gangguan yang mungkin terjadi.
“Ini merupakan langkah preventif untuk memastikan tidak ada barang-barang berbahaya yang masuk ke dalam lapas,” tegas Kasi Kamtib, Armaita.
Razia kali ini juga melibatkan Taruna Poltekip dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pengenalan langsung di lapangan. Mereka dilatih untuk mengenali barang-barang terlarang serta memahami prosedur penggeledahan sesuai standar operasional.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Bangkinang, Alexander Lisman Putra, secara konsisten mengimbau kepada seluruh jajarannya agar melaksanakan tugas dengan penuh semangat dan tanggung jawab, serta selalu melaporkan setiap kejadian di dalam lapas secara berjenjang.
“Lapas Kelas IIA Bangkinang akan terus melakukan antisipasi dan meningkatkan pengamanan dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif serta membangun sistem pembinaan yang maksimal bagi warga binaan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menindaklanjuti arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto. Kami akan terus menggelar razia berkala untuk mencegah segala bentuk pelanggaran dan gangguan keamanan di dalam lapas. Ini adalah komitmen kami dalam mewujudkan organisasi yang bersih serta terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba maupun barang-barang terlarang lainnya di lingkungan lapas,” tegas Alexander.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa Lapas Bangkinang senantiasa membangun sinergi dengan aparat penegak hukum dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendukung program pembinaan dan pengamanan di Lapas Kelas IIA Bangkinang.
Dengan dukungan seluruh jajaran, pihaknya optimistis dapat menciptakan lapas yang aman, tertib, dan bebas dari praktik-praktik menyimpang. Melalui langkah konkret ini, Lapas Bangkinang menunjukkan bahwa reformasi pemasyarakatan bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata menuju sistem yang lebih transparan, profesional, dan berintegritas.***
