Cianjur – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) 2025 mencatat sejarah baru dalam dunia pers nasional. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, seluruh perwakilan dari 33 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 100 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) hadir lengkap dalam satu forum nasional yang digelar di Cianjur, Rabu (10/12/2025).
Rakernas yang digelar di Lereng Puncak Cianjur Lembah Permai menjadi ajang konsolidasi terbesar sepanjang sejarah AKPERSI. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AKPERSI, Rino Triyono, dan dihadiri ratusan jurnalis serta pengurus media dari berbagai daerah di Indonesia.
Salah satu pengurus yang turut hadir dalam Rakernas tersebut, DPC Akpersi kabupaten Rokan Hulu. Dengan utusan Ketua Hana Asmita S.I.Kom, Sekretaris Ermiza Indah Puspitanti, Kadiv Humas Diky Roywansyah, Anggota Humas Toni Andika, dan Kadiv Investasi dan Monitoring Ismail Marpaung.
“Rakernas Akpersi yang perdana ini sebagai kesempatan untuk pendidikan organisasi bagi para pengurus dan anggota Akpersi. Karena itu, sangat penting untuk hadir dan menyaksikan pelaksanaan rakernas tersebut. Karena setelah rakernas akan dilaksanakan pula rakerda dimana pelaksanaannya nanti dimasing-masing daerah. Tentu ilmu yang di dapat pada saat rakernas ini akan bermanfaat dan diterapkan pada rakerda nanti,” Ujar Hana Asmita, Ketua DPC Akpersi Rokan Hulu

Selain rakernas, anggota yang hadir juga mengikuti pelatihan jurnalistik bidang hukum dan teknologi, sebagai tambahan ilmu bagi para jurnalis akpersi se-Indonesia.
Rino Triyono juga menegaskan pentingnya memperkuat posisi pers daerah di tengah dinamika dan perubahan zaman. Ia menyebut Rakernas ini sebagai momentum strategis untuk menyatukan kekuatan pers lokal sekaligus memperjuangkan berbagai isu daerah agar mendapat perhatian di tingkat nasional.
Rakernas AKPERSI 2025 tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga forum strategis untuk membahas berbagai persoalan krusial yang dihadapi pers daerah. Sejumlah isu utama mengemuka dalam forum tersebut, di antaranya maraknya aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI) yang merusak lingkungan, konflik agraria dan sengketa lahan yang belum terselesaikan, minimnya transparansi pengelolaan dana CSR serta saham daerah, hingga meningkatnya tekanan dan intimidasi terhadap jurnalis lokal di berbagai wilayah.
Seluruh laporan dan aspirasi yang disampaikan oleh DPD dan DPC diterima secara resmi oleh majelis sidang. Hasil pembahasan tersebut akan dirumuskan menjadi rekomendasi nasional yang selanjutnya disampaikan kepada sejumlah kementerian dan lembaga negara terkait.
Rakernas juga menyoroti tantangan jurnalisme di era digital, di mana batas antara jurnalis profesional dan konten kreator kian kabur. Dalam sesi khusus bertema transformasi media, Rino Triyono mengingatkan pentingnya menjaga integritas, profesionalisme, serta etika jurnalistik.
“Sudah saatnya suara dari daerah tidak lagi tenggelam. AKPERSI hadir sebagai jembatan agar aspirasi itu sampai ke pusat. Kita bukan pemburu klik atau pujian. Kita adalah penjaga suara rakyat. Prinsip itu tidak boleh luntur,” tegas Rino Triyono.
Di akhir forum, Rakernas AKPERSI 2025 mengesahkan sejumlah rekomendasi strategis yang akan disampaikan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Investasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Mabes Polri, serta Kejaksaan Agung.
Langkah tersebut menegaskan komitmen AKPERSI untuk tidak hanya berperan sebagai pengamat, tetapi juga sebagai penggerak perubahan. Dengan kehadiran penuh 133 perwakilan daerah, Rakernas AKPERSI 2025 menjadi tonggak penting dalam penguatan konsolidasi pers lokal, sekaligus menandai babak baru jurnalisme daerah yang lebih solid, independen, dan berani menyuarakan kebenaran tanpa kompromi.***
Jurn/DK














