Example floating
Example floating
PelalawanPemerintahan

Bupati Zukri: Banjir Bukan Sekadar Genangan, Tapi Ancaman Ekonomi Daerah

Admin
4
×

Bupati Zukri: Banjir Bukan Sekadar Genangan, Tapi Ancaman Ekonomi Daerah

Sebarkan artikel ini

PELALAWAN, hitsnasional.com – Curah hujan tinggi di Provinsi Riau menyebabkan bencana banjir yang meluas ke berbagai wilayah. Selain merendam permukiman warga, banjir juga melumpuhkan tempat ibadah, sekolah, hingga jalan lintas utama.

Salah satu lokasi terdampak adalah Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Kilometer 83, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan.

Ketinggian air di lokasi tersebut mencapai 60 sentimeter, memicu kemacetan panjang kendaraan yang melintas.

“Kami turun langsung ke lokasi bersama jajaran untuk memastikan arus lalu lintas tetap terkendali meskipun terjadi antrean panjang hingga berjam-jam,” ujar Bupati Pelalawan, H. Zukri, Kamis (23/1/2025).

Saat meninjau lokasi, H. Zukri bersama Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Zulkifli Syukur, mendesak pemerintah pusat agar segera memberikan perhatian serius.

H. Zukri mengungkapkan, banjir telah merendam 3.500 rumah di enam kecamatan terdampak, bahkan memaksa beberapa sekolah diliburkan.

Ia juga menyoroti pentingnya Jalan Lintas Timur Jambi–Riau sebagai jalur nasional yang menghubungkan Aceh hingga Lampung. Menurutnya, terganggunya jalur ini berdampak langsung pada perekonomian daerah, terutama naiknya harga barang kebutuhan pokok.

“Karena ini jalur strategis, dampaknya sangat besar terhadap arus barang dan jasa. Kami berharap pemerintah pusat segera mencari solusi jangka panjang agar banjir seperti ini tidak terus berulang,” tegasnya.

Bupati Pelalawan juga berharap Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan atensi khusus terhadap penanganan banjir di wilayahnya.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau, Yohanes Tulak, menyatakan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah penanganan.

Dalam jangka pendek, sistem buka-tutup arus lalu lintas telah diterapkan. Tanda pembatas jalan juga telah dipasang untuk memastikan kendaraan tetap berada di jalur yang aman.

“Untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas saat libur panjang, jalur alternatif melalui Simpang Japura–Kuantan Singingi telah disiapkan,” ujar Yohanes.

Selain itu, BPJN bersama Balai Wilayah Sungai dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menggelar rapat virtual untuk membahas modifikasi cuaca serta pengaturan pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang.

Namun, Yohanes menegaskan bahwa penurunan pintu air memerlukan waktu 3–4 hari untuk memberikan dampak, tergantung pada intensitas curah hujan.

Untuk solusi jangka panjang, Yohanes mengusulkan pembangunan flyover di jalur lintas tersebut guna mengatasi banjir yang berulang dan meningkatkan efisiensi transportasi.

“Jika banjir ini menjadi masalah tahunan, maka pembangunan flyover adalah solusi yang kami usulkan kepada Kementerian PUPR,” katanya.

Banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian serius terhadap infrastruktur di kawasan rawan bencana, agar dampak ekonomi dan sosial dapat diminimalkan di masa mendatang.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *