ROKAN HULU, hitsnasional.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) menggelar apel pasukan penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) serta rapat koordinasi kesiapan penanganan Karhutla di Kecamatan Kepenuhan Hulu. Apel siaga bersama tersebut dilaksanakan di Lapangan Bazoka, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rohul, pada Selasa (20/5/2025).
Apel dipimpin langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Rohul, H. Syafaruddin Poti, S.H., M.M., dan dihadiri oleh Kepala BPBD Rohul Ridarmanto, Kepala Satpol PP Rohul Gorneng, S.Sos., M.Si., Camat Kepenuhan Hulu Arie Apriadi, S.Pi., M.M., Kapolsek Kepenuhan AKP H. Ulik Iwanto, S.H., M.H., serta Danramil Kapten CBA Azwir Amir, S.E.
Turut hadir pula Kepala KUA, seluruh kepala desa se-Kecamatan Kepenuhan Hulu, personel Koramil 14/KPN dan Polsek Kepenuhan, serta perwakilan masyarakat dan perusahaan setempat.
Dalam sambutannya, Wabup Syafaruddin Poti menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang selama ini telah berperan aktif dalam pencegahan Karhutla. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, mulai dari patroli terpadu, edukasi kepada masyarakat, hingga penegakan hukum yang tegas dan adil.
“Apel ini adalah momentum penting untuk menyamakan langkah dan strategi menghadapi potensi Karhutla. Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu akan terus mendukung langkah-langkah preventif secara berkelanjutan,” tegasnya.
Wabup juga mengingatkan bahwa setiap tahunnya, wilayah Rohul kerap terpantau memiliki titik api. Oleh karena itu, tidak boleh ada lagi sikap yang menyepelekan potensi kebakaran sekecil apa pun.
“Kita semua memahami bahwa Kabupaten Rokan Hulu merupakan wilayah yang memiliki potensi tinggi terhadap kebakaran hutan dan lahan, terutama saat memasuki musim kemarau.”
“Oleh karena itu, kegiatan hari ini sangat strategis dalam rangka meningkatkan sinergi, kesiapsiagaan, dan respons cepat seluruh elemen yang terlibat dalam penanganan Karhutla,” terang Poti.
Sebagai penutup, Wabup H. Syafaruddin Poti menegaskan bahwa Pemkab Rohul berkomitmen penuh dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Ia menambahkan bahwa bencana ini tidak boleh terus terulang karena dapat merugikan masyarakat, merusak lingkungan, serta mengganggu aktivitas ekonomi dan kesehatan masyarakat.***
Reporter: Diky R
