TELUK KUANTAN(KUANSING), hitsnasional.com – Hari kelima banjir sudah mulai surut. Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Suhardiman Amby, tiba ke titik paling parah yang terkena dampak banjir. Lokasinya di 11 tempat di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Inuman dan Cerenti Sabtu (6/1/2024).
Di antara daerah yang dikunjungi Suhardiman Amby itu ialah, mulai dari Pulau Beralo, Pulau Kulur, Sungai Soriak, Rawang Oguong, Lumbok Seberang, Pulau Busuk, Pulau Panjang Hulu, Pulau Panjang Hilir, Ketaping Jaya, Sikakak dan Pulau Jambu.
Di beberapa tempat yang parah terdampak banjir, orang nomor satu di Kabupaten Kuansing itu harus memikul bantuan dengan berendam badan di air banjir. Lokasi rumah yang sulit dilalui sampan, memaksa sang bupati harus turun berendam untuk menyalurkan bantuan bahan makanan.
”Dalamnya air banjir masih mencapai dada orang dewasa. Bayangkan tingginya air saat air waktu pertama kali naik,” ujar Suhardiman sambil menyeka wajahnya yang terkena air banjir.
Setiap memberikan bantuan ke warga, Suhardiman Amby tetap menyemangati warga yang tampak mulai frustasi akibat banjir ini. Bahkan tak sedikit warga yang menangis sedih menceritakan bagaimana kesusahan mereka saat air banjir pertama kali merendam rumah mereka.
Mendengar segala kesulitan warga yang dijumpainya itu, Suhardiman pun meminta kepada sejumlah OPD, seperti BPBD, Pol PP, Dishub, Diskominfos untuk menyiapkan bantuan pangan, perahu dan anggota untuk menyalurkan segala bantuan tersebut.
Lebih lanjut Suhardiman Amby mangatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh OPD, terutama saat ini camat dan seluruh kepala desa terhadap penanganan banjir di masing-masing wilayah.
Penyaluran bantuan pangan dan lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Semua itu sudah diberikan dan akan terus dikoordinasikan terkait apa saja kebutuhan-kebutuhan lainnya yang dibutuhkan.
”Intinya warga kita yang terdampak banjir ini jangan sampai kelaparan. Hal ini tak jemu saya sampaikan ke anggota saya. Kalau sudah kelaparan, penyakit pasti dengan mudah mendera,” pungkasnya.(***)
